Senin, 28 November 2011

JATI SEBAGAI INVESTASI MASA DEPAN

Siapa yang tak kenal jati, salah satu jenis pohon yang mempunyai sejarah panjang di Indonesia. Tanaman yang terkenal karena kekuatan, keawetan dan keindahannya ini memiliki nilai tinggi baik secara ekonomi maupun seni. Tak heran jika jati, selalu menjadi pilihan utama bahan industri furnitur, mebel maupun bahan dasar kerajinan berkualitas. Di Indonesia khususnya di pulau Jawa, hampir seluruh bangunan bersejarah selalu dimaknai dengan kehadiran kayu Jati. Hanya kayu jati pilihan berumur ratusan tahun yang kerap dipakai untuk saka, pintu, rana, usuk, mebel ukir dan juga perangkat gamelan. Bisa dimaklumi selain kuat dan indah, Jati juga dipercaya memilki kekuatan spiritual. Kata jati sendiri, dalam bahasa Jawa, berarti 'inti' atau 'yang sesungguhnya'. Tak mengherankan jika kemudian, jati banyak dijadikan identitas tempat maupun nama tokoh yang memiliki pamor tertentu. Bicara soal pamor, hingga saat ini pamor kayu jati belum tertandingi oleh jenis kayu apapun. Begitu pula dari sisi harga. Kayu yang sering diibaratkan sebagai emas berdaun-berserat ini, dari tahun ke tahun, terus mengalami kenaikan harga. Puncaknya terjadi dalam dua dasawarsa terakhir. Seiring kemajuan industri mebel, kayu jati pun makin diminati pasar manca negara yang mengakibatkan harga kayu jati makin melonjak. Situasi demikian diperburuk dengan semakin berkurangnya ketersediaan lahan serta faktor lamanya masa panen. Sebagai contoh, kebutuhan kayu jati dalam negeri yang mencapai angka 2,5 juta m per tahun hanya mampu dipenuhi sebanyak 0,75 juta m per tahun. Selisih kekurangan pasokan sebanyak 1,75 juta m per tahun tentu bukan jumlah yang sedikit. Juga tidak mudah menemukan pemecahannya, kecuali harus dicari bahan mebel alternatif selain jati. Namun justru disinilah letak tantangan dan sekaligus peluang usaha ini terbuka luas bagi kita. Berangkat dari pemetaan masalah di atas, PT. Mahesa Alam Semesta telah membuka lahan penanaman jati di daerah Jawa Timur, tepatnya di kabupaten Jember, Bondowoso dan Situbondo yang secara khusus diperuntukan bagi masyarakat yang ingin ikut berinvestasi pada lahan ”super produktif” jati unggul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar